Selasa, 24 Oktober 2017
PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN
Pada pertemuan ke-4 ini matakuliah manajemen sumber daya manusia membahas tentang pelatihan dan pengembangan
A.
Pengertian Pelatihan
Caple
(2009) Menyatakan bahwa
pelatihan merupakan upaya yang sistematis dan terencana untuk mengubah atau
mengembangkan pengetahuan atau keterampilan atau sikap melalui pengalaman
belajar dalam rangka meningkatkan efektifitas kinerja kegiatan atau berbagai
kegiatan.
Biech
(2005) Menyatakan bahwa
pelatihan adalah tentang perubahan, tentang transformasi, tentang pembelajaran.
Pelatihan adalah proses yang dirancang untuk membantu pegawai mempelajari
keterampilan, pengetahuan, atau sikap baru.
Menurut Penulis, Pelatihan merupakan suatu usaha untuk
memperbaiki atau mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki untuk
meningkatkan kinerja para karyawan sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai
secara efektif dan efisien.
B.
Tujuan Pelatihan
1. Produktivitas (Productivity)
Dengan pelatihan akan dapat meningkatkan
kemampuan, pengetahuan, keterampilan, dan perubahan tingkah laku. Hal ini diharapkan
dapat meningkatkan produktivitas organisasi.
2. Kualitas (Quality)
Penyelenggaraan pelatihan tidak hanya dapat
memperbaiki kualitas pegawai namun diharapkan dapat memperkecil kemungkinan
terjadinya kesalahan dalam bekerja. Dengan demikian kualitas output yang
dihasilkan akan tetap terjaga bahkan meningkat.
3. Perencanaan Tenaga Kerja (Human Resource
Planning)
Pelatihan akan memudahkan pegawai untuk
mengisi kekosongan jabatan dalam suatu organisasi, sehingga perencanaan pegawai
dapat dilakukan sebaik-baiknya. Dalam perencanaan sumber daya manusia salah
satu diantaranya mengenai kualitas dan kuantitas dari pegawai yang
direncanakan,untuk memperoleh pegawai dengan kualitas yang sesuai dengan yang
diarahkan.
4. Moral (Morale)
Diharapkan dengan adanya pelatihan akan dapat
meningkatkan prestasi kerja dari pegawai sehingga akan dapat menimbulkan
peningkatkan upah pegawai. Hal tersebut akan dapat meningkatkan moral kerja
pegawai untuk lebih bertanggung jawab terhadap tugasnya.
5. kompensasi Tidak Langsung (Indirect
Compensation)
Pemberian kesempatan pada pegawai untuk
mengikuti pelatihan dapat diartikan sebagai pemberian balas jasa atas prestasi
yang telah dicapai pada waktu yang lalu, dimana dengan mengikuti program
tersebut pegawai yang bersangkutan mempunyai kesempatan untuk lebih dapat
mengembangkan diri.
6. keselamatan dan kesehatan (Health and
Safety)
Merupakan langkah terbaik dalam rangka
mencegah atau mengurangi terjadinya kecelakaan kerja dalam suatu organisasi
sehingga akan menciptakan suasana kerja yang tenang, aman dan adanya stabilitas
pada sikap mental mereka.
7. Pencegahan Kadaluarsa (Obsolescene
Prevention)
Pelatihan akan mendorong inisiatif dan
kreatifitas pegawai, langkah ini diharapkan akan dapat mencegah pegawai dari
sifat kadaluarsa. Artinya kemampuan yang dimiliki oleh pegawai dapat
menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi.
8. perkembangan pribadi (Personal Growth)
Memberikan kesempatan bagi pegawai untuk
meningkatkan pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki pegawai termasuk meningkatkan
perkembangan pribadinya.
C.
Manfaat Pelatihan
Yaitu untuk meningkatkan keterampilan pegawai
untuk bekerja sehingga dapat berfungsi sepenuhnya di dalam organisasi.
D.
Metode Pengembangan
1. On The Job
Peserta pelatihan dilibatkan langsung dalam
pekerjaan, karena dijalankan pada tempat kerja sebenarnya. Contohnya: ada
pegawai OB yang baru, nah kemudian trainernya langsung melatih/memberi arah
pada saat jam kerja OB.
2.Vestibule
Pelatihan ini dilakukan dengan cara dibuat
suatu duplikat dari bahan, alat dan kondisi sebenarnya yang ditemui dalam
pekerjaan. Maksudnya yaitu dengan cara simulasi di dalam suatu ruangan.
3. Apprenticeship
Sistem magang yang dipergunakan untuk
pekerjaan-pekerjaan yang membutuhkan keterampilan yang relatif tinggi.
Contohnya: seperti montir, dilatih langsung pada saat magang di sebuah bengkel.
4. Kursus Keahlian
Pelatihan ini lebih mirip pendidikan,
diadakan untuk memenuhi minat pegawai di berbagai bidang diluar bidang
pekerjaannya. Contohnya: seperti montir yang ingin mempelajari tentang ilmu
manajemen, bisnis atau komunikasi.
E.
Pengertian Pengembangan
Sikula
(2001) menyatakan bahwa
pengembangan SDM mengacu kepada kepentingan staff dan personil yang ada dalam
organisasi. Pengembangan SDM merupakan proses pembelajaran jangka panjang
dengan menggunakan prosedur yang
sistematis dan terorganisasi, dimana manajer mempelajari pengetahuan konseptual
dan teoritis yang kemudian di implementasikan dalam pengembangan SDM.
Pengembangan SDM juga merupakan aktivitas memelihara dan meningkatkan
kompetensi SDM guna mencapai efektifitas organisasi.
Menurut Penulis Pengembangan SDM merupakan suatu proses
pembelajaran atau kegiatan memelihara dan meningkatkan kualitas kerja SDM untuk
mencapai tujuan organisasi dengan efektif dan efisien.
F.
Tujuan Internal Pengembangan
1. Meningkatkan Produktivitas kerja
Produktivitas kerja pegawai dalam organisasi
terkait dengan kualitas maupun kuantitas kerja yang dihasilkannya. Peningkatan
produktivitas kerja pegawai dapat dapat dilakukan melalui pengembangan SDM.
Pengembangan SDM dalam organisasi akan meningkatkan kemampuan manajerial,
kemampuan berfikir,maupun teknis pegawai.
2. Melakukan Efisiensi
Pengembangan SDM, baik di level manajerial
maupun operasional dalam suatu organisasi bertujuan untuk meningkatkan
efisiensi hal ini sangat penting untuk meningkatkan daya saing dengan
organisasi lain. Efisiensi dapat berupa waktu, biaya dan bahan baku.
3. Meningkatkan Efektivitas.
Pengembangan SDM yang tepat akan mampu
meningkatkan efektivitas organisasi. Organisasi yang efektif adalah organisasi
yang mampu merancang program pengembangan organisasi dan berhasil melaksanakan
program – program tersebut melebihi harapan – harapan yang ada di dalamnya.
4. Pencegahan Kerusakan
Banyak pegawai yang tidak mampu memfungsikan
atau memanfaatkan peralatan dan perlengkapan kantor dengan semestinya sehingga
menyebabkan risiko kerusakan perlatan dan biaya perlengkpan kantor menjadi
lebih tinggi. Melalui pengembangan SDM yang tepat, diharapkan kerusakan
peralatan dan perlengkapan yang ada di kantor dapat di minimalisirkan. Kerena
pegawai dapat memanfaatkan dengan baik peralatan dan perlengkapan yang ada di
kantor.
5. Mengurangi Kecelakaan Kerja
Pengembangan SDM juga bermanfaat bagi
pengurangan kecelakaan kerja. Dengan demikian, jika pegawai yang bekerja tidak
mengalami kecelakaan, maka sudah di pastikan bahwa pegawai tersebut sudah
terampil dan profesional.
6. Peningkatan Pelayanan Internal
Pengembangan SDM yang tepat akan mampu
meningkatkan pelayanan internal yang lebih optimal, terutama bagi pelanggan
internal yaitu seluruh pegawai yang ada di dalam organisasi sehingga
tercapainya visi organisasi akan lebih optimal.
7. Moral Pegawai
Moral pegawai sangat penting bagi organisasi, karena dengan moral pegawai
yang baik maka setiap hasil pekerjaan sesuai dengan apa yang di inginkan
organisasi.
8. Karir
Melalui pendidikan dan pelatihan yang tepat
bagi pegawai di harapkan akan memberikan kesempatan karir yang lebih luas,
bahkan pegawai diharapkan akan memberikan kesempatan karir yang luas.
9. Kepemimpinan
Pengembangan perlu dilakukan pula kepada
pemimpin mengingat jabatan pimpinan memegang peranan yang sangat vital. Dengan adanya
pengembangan diharapkan seorang pemimpin dapat melakukan tugasnya secara baik,
sehingga keberhasila ataupun kegiatan yang diperoleh organisasi, bergantung
pada bagaimana pemimpin dalam mengatur, menjaga dan menjalankan setiap rencana
yang telah ditetapkan dengan adanya komunikasi yang baik antara bawahan dan
atasan.
10. Kompensasi
Pengembangan SDM dapat meningkatkan
kompetensi dan keterampilan SDM sehingga pekerjaan yang diembannya akan lebih
efektif dan efisien serta pegawai mampu mengemban pekerjaan dengan lebih
banyak. Dengan demikian akan meningkatkan kompensasi yang diterima pegawai dari
organisasi.
G.
Tujuan Eksternal Pengembangan
1. Tuntutan Pelanggan
Pegawai tersebut kelak akan berhadapan
behadapan langsung dengan pelanggan. Pegawai yang mampu mengemban pekerjaannya
dengan profesional akan mampu memenuhi kebutuhan pelanggan sehingga pelanggan
akan lebih puas.
2. Globalisai
Hal ini mendorong setiap organisasi untuk
mempersiapkan pegawainya yang mampu mengemban tugas di tingkat global. Pegawai berorientasi
global menjadi kebutuhan strategis.
3. Persaingan Bisnis
Persaingan bisnis antara organisasi semakin
meningkat. Untuk itu dibutuhkan pengembangan SDM yang tepat, yang mampu
menghasilkan SDM yang berkompetensi yang dapat bersaing dengan organisasi yang
lain.
4. Semakin Tingginya Biaya Energi
Pengembangan SDM diperlukan agar organisasi
mampu memperkerjakan pegawai dalam jumlah yang ramping namun mampu mengemban
pekerjaan yang lebih banyak dan efektif. Dengan demikian, profit organisasi
akan meningkat dan selanjutnya akan didistribusikan bagi kesejahteraan pegawai.
5. Semakin Langkanya Sumberdaya Energi
Pengembangan SDM berperan dalam menghasilkan
pegawai yang memiliki kesadaran bahwa sumberdaya energi semakin mahal dan ia
harus menjadi pionir untuk menemukan sumberdaya energi yang terbarukan.
H.
Peserta Pengembangan SDM
1. Pegawai Baru
Pegawai baru merupakan pegawai yang baru
diterima dalam organisasi. Ada 2 kategori utama,yaitu pegawai dari organisasi
lain yang baru masuk kedalam organisasi serta pegawai baru yang merupakan lulusan
baru jenjang pendidikan tertentu
a.
pegawai
baru berpengalaman
b.
pegawai
baru yang merupakan lulusan baru jenjang pendidikan tertentu
2. Pegawai Lama
Pengembangan SDM pada pegawai lama adalah
untuk meningkatkan kemampuan, keahlian, dan pengetahuan para pegawai
I.
Metode Pengembangan SDM
1. Metode Pendidikan : Metode pendidikan
diberikan kepada pegawai manajerial.
2. Metode Pelatihan : Metode
ini diberikan kepada pegawai dalam level yang lebih operasional
J.
Tahapan Pelaksanaan Pelatihan agar berjalan dengan efektif
1. cari tahu dulu apa yang dibutuhkan
organisasi
2. memastikan trainnernya benar – benar bisa
melatih pegawai
3. mencari pegawai / orang – orang yang tepat
dan mempunyai motivasi yang tinggi untuk dilatih kemampuannya atau bahkan di
tingkatkan lagi kemampuannya.
4. mencari tempat yang tepat, apakah
pelatihannya bisa di lakukan didalam ruangan atau tidak cukup di dalam ruangan.
K.
Tantangan Pelaksanaan Pelatihan dan Pengembangan
1. Keusangan, yaitu dimana pegawai telah
memiliki sifat kadaluarsa. Artinya tidak ada keinginan atau motivasi untuk
meningkatkan keterampilan dan pengetahuan.
2. Sosioteknis, yaitu perkembangan teknologi
semakin cepat sehingga sering terjadinya perubahan pelatihan dan pengembangan.
3. Jika ada pegawai yang keluar dari organisasi,
maka akan terjadi kekosongan jabatan tersebut kemudian akan terjadinya
perputaran posisi pegawai dan tidak mudah untuk mengubah seseorang.
L. Siklus Pelatihan
1. Mengidentifikasi pelatihan sesuai dengan
kebutuhan
2. Merancang kesempatan pelatihan agar tepat
3. Mengambil kesempatan untuk mengikuti
pelatihan
4. Melakukan
Evaluasi setelah diakannya pelatihan
Sumber
:Priansa,DoniJuni.Pelatihan & Pengembangan SDM.2016:Bandung.ALFABETA
J. Coyle-Shapiro, K. Hoque, I. Kessler,A.
Pepper, R. Richardson and L. Walker.2013. Human resource management:London. University of London
Tidak ada komentar:
Posting Komentar